BNPT : Australia Merupakan Mitra ASEAN yang Kuat Dalam Menanggulangi Kejahatan Transnasional
Jakarta - Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah bekerjasama secara intensif dengan Pemerintah Australia dalam menghadapi tantangan penanggulangan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan kawasan.
Menurut Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto, Pemerintah Australia merupakan mitra kerja yang kokoh dan konsisten dalam upaya bersama menanggulangi kejahatan transnasional tersebut.
"Australia merupakan mitra wicara ASEAN yang sangat “robust” dalam menjalin kerja sama penanggulangan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan dengan negara - negara ASEAN. Kerja sama yang intensif tersebut terefleksi dari banyaknya inisiatif kerja sama konkrit," katanya dalam Pertemuan ke-4 ASEAN - Australia Counter Terrorism Dialogue yang telah berlangsung di Jakarta pada 27 Juni lalu dan masih merupakan rangkaian kegiatan SOMTC Working Group on Counter Terrorism.
Komitmen kuat Australia untuk terus bekerja sama menanggulangi terorisme di Asia Tenggara juga ditegaskan Kembali oleh Duta Besar Australia untuk isu penanggulangan terorisme Gemma Huggins.
"Asia Tenggara penting secara strategis bagi masa depan Australia, maka dibutuhkan kawasan yang stabil dimana ASEAN memainkan peran utama. Oleh karena itu, Australia mendukung inisiatif yang dipimpin oleh ASEAN dalam mengatasi tantangan transnasional termasuk terorisme melalui kerangka kerja ASEAN – Australia yang diharapkan menuju pada tahap “mature”,” tegasnya.
Pada kesempatan ini, Indonesia juga menyampaikan update pelaksanaan berbagai proyek kerja sama dengan mitra wicara Australia termasuk beberapa program peningkatan kapasitas yang dilakukan, seperti: ASEAN - Australia Workshop Good Practice Approaches for the Rehabilitation and Reintegration of Foreign Terrorist Fighters and Their Families yang telah sukses terselenggara pada Bulan Maret 2025.
Turut dibahas pula rencana penyelenggaraan ASEAN-Australia Workshop on Good Practice Approaches to Empower Youth and Enhance Their Capacity to Prevent the Rise of Radicalisation and Violent Extremism di Jakarta pada akhir tahun 2025, dan usulan Australia untuk membuat Toolkit mengenai Rehabilitasi dan Reintegrasi FTF dan keluarga sebagai hasil workshop bulan Maret 2025.
Pertemuan juga menyetujui usulan Australia untuk mengembangkan kerja sama di beberapa area, yaitu penilaian ancaman terorisme dan pengumpulan informasi intelijen dari sumber terbuka, perlindungan target rentan dan ruang publik, penanganan penyalahgunaan teknologi baru dan emerging, pemanfaatan olah raga dalam upaya P/CVE, dan penanggulangan jaringan kuangan terorisme dan donasi. Pengembangan kerja sama ini disarankan dapat tertuang dalam draft komponen terorisme dari dokumen suksesor Rencana Kerja SOMTC + Australia.
Adapun delegasi Indonesia pada pertemuan ini dipimpin Polri dari Divisi Hubungan Internasional dengan anggota dari unsur Kementerian / Lembaga terkait, yaitu Kemenlu, Kemenkeu yakni Bea Cukai, Kemenpora, Kemenipas, Kejagung, PPATK dan BNPT.
Pertemuan dialog ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan SOMTC Working Group on Counter Terrorism yang diselenggarakan SOMTC Indonesia selaku ASEAN voluntary lead shepherd on CT pada 26-28 Mei 2025 di Jakarta.