Berita Terbaru

BNPT Berkolaborasi Dengan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Gelar Bedah Buku Tercerahkan dalam Kedamaian

BNPT Berkolaborasi Dengan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Gelar Bedah Buku Tercerahkan dalam Kedamaian

Cirebon –Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersinergi dengan civitas akademika Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC) menggelar acara Bedah Buku Seri Tercerahkan dalam Kedamaian di UINSSC pada Senin (16/5). 

Menurut Direktur Penegakan Hukum BNPT Brigjen Pol Sigit Widodo, S.I.K., kegiatan bedah buku menjadi langkah penting dalam memperkuat kolaborasi antara BNPT dengan kalangan akademisi  dalam upaya kontra radikalisasi. Hal ini dilatarbelakangi oleh 
temuan barang bukti buku bermuatan ekstrem yang disita dari para pelaku saat penangkapan oleh Densus 88. Sejumlah buku yang disita dari pelaku terorisme ini, menjadi bukti masih terjadinya proses radikalisasi melalui literatur dalam membentuk ideologi kekerasan. 

“Fakta empiris, dari proses penegakan hukum tindak pidana terorisme selalu tidak lepas dan diawali dengan proses radikalisasi. Buku-buku radikal ini ditemukan dalam jumlah besar di lokasi penangkapan. Ini menunjukkan betapa kuatnya peran literatur dalam membentuk ideologi kekerasan,” tegasnya.

Brigjen Polisi Sigit menambahkan, sebagai langkah kontra radikaliasi terhadap buku radikal, BNPT bersama akademisi, peneliti, birokrat, dan mantan napiter, telah melakukan kajian menyeluruh terhadap 15 buku paling berpengaruh di kalangan kelompok teroris. Hasilnya, lahirlah dua buku reflektif dan edukatif: Tercerahkan dalam Kedamaian: Secercah Kisah Mantan dan Tercerahkan dalam Kedamaian: Menggali Akar Radikal Terorisme di Indonesia.

“Jika buku bisa digunakan untuk menyebar kebencian dan kekerasan, maka buku pula yang harus digunakan untuk menyebarkan kedamaian dan pencerahan,” ujarnya.

Melalui kegiatan bedah buku, dirinya berharap seluruh mahasiswa termasuk para dosen UINSSC dapat menjadi bagian dari upaya bersama melawan dan mencegah masuknya paham radikal terorisme di Indonesia. 

“Mari kita bangun kolaborasi yang tercerahkan dalam keikhlasan. Kita ingin Indonesia maju, damai, dan terbebas dari ideologi kekerasan,” katanya. 

Sementara itu Rektor UINSSC Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M. Ag., mendukung kegiatan bedah buku di kampusnya sebagai sinergi upaya pencegahan paham radikal terorisme.

"Kami sangat menyambut gembira kegiatan ini dan tentunya punya irisan dari peran utama kami yaitu dengan melakukan pendidikan dan pembelajaran disamping penelitian dan juga pengabdian kepada masyarakat. Tugas akademisi salah satunya publikasi ilmiah dan jalur yang paling cepat untuk mendoktrin orang itu melalui buku. Dan disinilah pentingnya kita mengkaji buku," katanya. 

Rektor UINSSC juga berharap agar para mahasiswa dapat memahami nilai - nilai lokal yang khas dengan sejarah berdirinya Cirebon yaitu nilai-nilai spritualisme dan multikulturalisme. 

"Nilai - nilai spritual dan multikulturalisme sangat erat dengan Cirebon. Nilai-nilai tersebut dapat dikaji kemudian ditarik kemasa kini untuk memitigasi radikal terorisme," ujarnya.
 

Jun 16, 2025

Authoradmin