Berita Terbaru

Dialog Strategis Indonesia - Australia ke-4, Fokus Bahas Penanganan Isu Radikalisasi Online, Penyalahgunaan Media Sosial Hingga Reintegrasi Sosial

Dialog Strategis Indonesia - Australia ke-4, Fokus Bahas Penanganan Isu Radikalisasi Online, Penyalahgunaan Media Sosial Hingga Reintegrasi Sosial


Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mewakili Indonesia bersama Pemerintah Australia dalam Kegiatan The 4th Indonesia - Australia Preventing and Countering Violent Extrimism (PCVE) Strategic Dialogue fokus membahas strategi pencegahan ekstremisme.  Spesifik pada 3 isu utama yakni radikalisasi online, penyalahgunaan media sosial dan upaya reintegrasi sosial. 

"Kedua negara memiliki concern yang sama terhadap isu radikalisasi online, penyalahgunaan media sosial dan upaya rehabilitasi dan reintegrasi"  jelas Deputi Bidang Kerja Sama Internasional Andhika Chrisnayudhanto di Kantor BNPT Jakarta pada Rabu (23/7).

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bagaimana menangani warga negara yang terjebak dalam zona konflik, bagaimana membawa mereka kembali dan membuat mereka diterima kembali oleh masyarakat serta bagaimana jika media sosial digunakan untuk tujuan jahat seperti terorisme. Menurutnya kegiatan ini bukan hanya tentang menjelaskan langkah apa yang dilakukan Australia, tetapi merupakan dialog untuk berbagi praktik baik, pelajaran yang dipelajari di tiga area yang sangat penting tersebut.

Menurut Andhika, salah satu solusi penanganan 3 isu tersebut adalah terbentuknya kohesi sosial sebagai perekat yang menjaga kesatuan.

"Indonesia memiliki lebih dari 600 etnis tersebar di 34 provinsi. Inilah perlunya memperkuat kohesi sosial sebagaimana lambang negara dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Maka, dialog strategis untuk mencegah kekerasan dan menjaga kestabilan sosial diperlukan," ungkapnya. 

Sementara itu, Deputy Coordinator FAS Counter-Terrorism Coordination Centre of Australia Gemma Smyth menjelaskan perubahan strategi nasional Australia dalam menangani isu radikalisasi online hingga penyalahgunaan media sosial melalui keterlibatan pemuda dan komunitas.

"Pemuda terlibat sejak dini dan berkolaborasi dengan daerah serta kementerian ini juga meningkatkan keterlibatan komunitas. Sementara, untuk penyalahgunaan media sosial, Australia fokus pada verifikasi identitas untuk profil media sosial," katanya.

Dirinya turut menjelaskan bahwa Australia saat ini memiliki program pemberantasan ekstremisme kekerasan yakni Step Together yang dilaunching pada 1 Juli 2025. Dimana, layanan ini berupa layanan telepon, situs web, dan chat online yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan ekstremisme kekerasan di masyarakat yang lebih luas. Layanan ini menyediakan sumber daya untuk membantu mengidentifikasi tanda -tanda ekstremisme kekerasan dan informasi untuk mendukung dan melindungi mereka yang rentan atau terpapar ekstremisme kekerasan. 

Selaras dengan pendekatan keterlibatan Pemuda yang digunakan Australia, BNPT sendiri memiliki program pencegahan yang juga melibatkan pemuda yakni Sekolah Damai dan Duta Damai. Sekolah Damai adalah program yang bertujuan untuk melakukan intervensi dan deteksi dini di lingkungan Pendidikan sementara Duta Damai adalah upaya kontra radikalisasi di ruang digital.
 

Jul 24, 2025

Authoradmin