BNPT Bersama Para Tokoh Jaga Tingkat Toleransi Masyarakat Manggarai Barat
Labuan Bajo - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda hingga Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Kabupaten Manggarai Barat berkolaborasi menjaga toleransi di daerah tersebut dengan saling berinteraksi dan berkoordinasi melalui Kegiatan Dialog Kebangsaan bersama Pemuda Dalam Rangka Meningkatkan Toleransi dan Moderasi Beragama di Labuan Bajo pada Rabu (27/8).
"Ini adalah suatu wahana dimana kita bisa berinteraksi bisa berkoordinasi antara pemerintah daerah, tokoh agama, para pemuda atau semua elemen masyarakat sehingga toleransi dan moderasi beragama yang memang sudah baik di Manggarai Barat bisa kita jaga dan bisa lebih meningkat tingkat toleransinya," kata Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Mayjen TNI Sudaryanto, S.E., M.Han., saat membuka acara.
Sudaryanto turut mengatakan bahwa sikap toleran dan kemampuan menghargai perbedaan di Manggarai Barat adalah cerminan para pendahulu bangsa yang bersatu memperjuangkan kemerdekaan tanpa melihat suku, etnis dan agama.
"Pendahulu bangsa kita Jong Java, Jong Celebes dan dari daerah - daerah lain bersatu tidak mempermasalahkan masalah etnis, agama. Mereka punya tujuan yang satu yakni mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," terangnya.
Dirinya turut berharap pemuda dapat menjaga dan merawat toleransi di Kabupaten Manggarai Barat dan menjadi penyeimbang untuk memberikan kontribusi dan masukan yang konstruktif.
Di lain pihak, Wakil Bupati Manggarai Barat dr. Yulianus Weng, M.Kes mengatakan kondisi aman dari ideologi kekerasan harus terus dijaga dengan menggandeng BNPT dan pemuda mengingat Kota Labuan Bajo ditetapkan sebagai salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) oleh Pemerintah Indonesia yang juga mendorong geliat ekonomi dan investasi di daerah tersebut.
"Labuan Bajo masuk dalam tempat wisata prioritas. Tamu domestik maupun mancanegara yang datang berkunjung ke Labuan Bajo dan yang melaksanakan investasi disini tentu membutuhkan suasana aman. Kami tidak mau perkembangan ini dirusak oleh hal - hal yang merusak seperti ideologi kekerasan. Maka dari itu perlu kerja sama dengan BNPT dan pemuda," ujarnya.
Yulianus Weng turut menjelaskan pendekatan budaya menjadi salah satu upaya penguatan ketahanan masyarakat dari ideologi kekerasan di tengah perkembangan pariwisata yang kian pesat dengan moto "Pariwisata Labuan Bajo Berbudaya".
Sementara itu, salah satu perwakilan mahasiswa Politeknik eLBajo Commodus, Yara mengatakan dialog ini telah memberikan wawasan yang lebih luas mengenai bahaya ideologi kekerasan dan memberikan pengetahuan komprehensif bagaimana pemuda dapat berperan menghentikan penyebaran ideologi ini.