JWG ke-2, Indonesia - Vietnam Fokus Kembangkan Kolaborasi Berkelanjutan di Berbagai Aspek Penanggulangan Terorisme
Jakarta - Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengadakan pertemuan ke-2 Joint Working Group on Counter Terrorism (JWG on CT) dengan Vietnam di Kantor BNPT Jakarta pada Rabu (18/6).
Agenda ini merupakan lanjutan dari JWG pertama yang digelar pada Desember 2023.
Dalam pertemuan ini, Deputi Bidang Kerjasama Internasional Andhika Chrisnayudhanto menjelaskan bahwa kemitraan komprehensif kedua negara telah terjalin sejak tahun 2022 dan berencana untuk terus mengembangkannya melalui beragam aspek penanggulangan terorisme.
"Kerjasama antara Vietnam dan Indonesia telah tumbuh semakin kuat sejak penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada 22 Desember 2022. Saya harap pertemuan hari ini tidak hanya untuk bertukar pandangan tetapi juga sebagai kesempatan untuk membahas rencana kedepan, termasuk dalam hal cara bagi kita untuk saling berbagi informasi, meningkatkan kerja sama antara lembaga penegak hukum hingga cara untuk meningkatkan kapasitas personel kita melalui program pelatihan," ujarnya.
Dihadapan Delegasi Vietnam, Andhika turut menjelaskan cara BNPT dalam melakukan kontra narasi di media sosial melalui peran duta damai.
"Dalam melawan propaganda di media sosial yang disebarkan kelompok pengusung ideologi kekerasan, kami punya center of peacefull message atau Pusat Media Damai dan Duta Damai yang berjumlah lebih dari 1000 partisipan dari beragam provinsi untuk membantu kami melawan narasi - narasi yang dibangun," katanya saat Courtesy Call antara Indonesia dan Vietnam.
Sementara itu, Wakil Menteri Keamanan Publik Vietnam Letnan Jenderal Pham The Thung mengatakan MoU yang sudah terjalin antara kedua negara adalah bentuk kolaborasi yang kuat dan berharap kemitraan ini berlanjut semakin efektif dan berdampak bagi Kawasan.
"MoU tentang kerja sama penanggulangan terorisme yang ditandatangani antara Kementerian Keamanan Publik Vietnam dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia merupakan bukti kerja sama yang erat dan harapannya ini dapat meningkatkan hubungan kerja sama ke tingkat yang baru dan lebih efektif serta berkontribusi pada perdamaian dan keamanan Kawasan," katanya.
Adapun beberapa poin yang disetujui sebagai bagian dari tindak lanjut kerja sama adalah pertukaran informasi dan intelijen melalui mekanisme Hotline, pelaksanaan seminar/workshop membahas tema tertentu seperti penggunaan dunia siber untuk tujuan terorisme dan penggunaan AI, kerja sama di bidang penelitian melalui training, kerja sama dalam kerangka multilateral melalui SOMTC, INTERPOL, ARF dan peningkatan kapasitas di bidang penegakan hukum.